Mengunjungi Astana Girigondo, Makam Raja dan Kerabat Pakualaman
Kulinerasik.com – Di area perbukitan Menoreh yang
memanjang terlihat hijau berderet pepohonan, disitu terdapat suatu tempat
dimana tempat tersebut merupakan peristirahatan terakhir yang diperuntukkan bagi
Raja-raja Pakualaman dan kerabatnya. Tempat tersebut diberi nama Astana
Girigondo, yang tepatnya terletak di Dusun Girigonda, Kelurahan Kaligintung,
Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo kurang lebih 10 km dari kota Wates kearah
barat. Akses jalan menuju ke makam ini sudah beraspal.
Mengunjungi Astana Girigondo, Makam Raja dan Kerabat Pakualaman |
Lokasi ini dipilih di karenakan area pemakaman
Hastorenggo Kotagede sudah semakin penuh pada masa pemerintahan KGPAA Paku Alam
V, dan dipilihlah tempat ini karena merupakan tanah leluhurnya, karena beliau
adalah putra KGPAA Paku Alam II dari Garwo Raden Ayu Resminingdyah yang berasal
dari Trayu, Tirtarahayu, Galur, Kulon Progo.
Penduduk sekitar makam ini terkenal dengan keramahannya
dan budaya gotong royongnya yang masih tinggi, menjunjung agama Islam yang
kuat. Memasuki area makam wewangian aroma dupa dan bunga menambah atmosfer hawa
magis semakin kental. Pada pintu masuk komplek pemakaman Astana Girigondo terdapat
symbol Pakualaman dan tulisan Girigondo dengan aksara Jawa. Ditempat ini juga
dibangun Masjid, dan tempat inilah yang menjadi sarana terjalinnya silahturahmi
diantara masyarakat sekitar bahkan sebagai tempat para pemuda Girigondo
mengkaji agama Islam.
Wisata religi Astana Girigondo pertama kali dipergunakan
sebagai pemakaman KGPAA Paku Alam V pada tahun 1900, ini dibuktikan adanya
prasasti yang menuliskan hal tersebut pada gapura makam teras 1. Sedangkan
KGPAA Paku Alam I sampai dengan KGPAA Paku ALam IV dimakamkan di Hastorenggo,
Kotagede Yogyakarta.
Makam Astana Girigondo ini terbagi menjadi 6 teras yang
setiap terasnya dihubungkan dengan tangga atau trap. Teras pertama adalah teras
tertinggi dikelilingi tembok dan pagar besi setinggi 2,40 meter dengan gapura
dan pintu gerbang terbuat dari besi. Area teras 1 seluas 3,2 x 2,155 meter, terdapat
makam keluarga Pakualaman yakni isteri, anak dan menantu, sudah terdapat 32
makam. Teras 2 terletak disebelah selatan teras 1, dihubungkan dengan trap,
telah berisi 8 buah makam, teras 3 sudah terdapat 2 makam. Teras 4 sudah
terdapat 3 buah makam yang sebagian merupakan kerabat jauh Pakualaman. Teras 5
masih dalam keadaan kosong, kemudian teras ke 6 terbagi menjadi 2 bagian yakni
sebelah barat sudah ada 2 makam dan sebelah timur sudah ada 7 makam.
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi tempat ini tidak
dikenakan biaya alias gratis!