Wisata Sendang Sono, Tempat nan Sejuk Penuh Sejarah
Kulinerasik.com - Wisata Religi Sendang Sono,
mempunyai makna secara harfiah sendang yang berarti mata air, Sono berarti
jenis pohon kayu, jadi arti Sendang Sono adalah sendang yang berada di bawah
pohon-pohon sono. Terletak di Dusun Semagung, Banjaroya, Kalibawang, Kulon
Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di jalan alternatif penghubung antara
Yogyakarta dengan wilayah Muntilan atau Magelang.
Wisata Sendang Sono, Tempat nan Sejuk untuk Mendekatkan Diri pada Sang Pencipta |
Tempat wistata ini dibangun memanfaatkan kontur tanah
yang ada tanpa banyak merusak lingkungan hidup sekitar, sehingga sang arsitek
pun mendapatkan gelar Aga Khan Award tak bukan dan tak lain adalah Romo
Mangunwijoyo, Pr. Yang mengupayakan agar alam sekitar tetap terjaga dan
lingkungan hidup yang lestari.
Tempat ini mulanya sebagai tempat persinggahan para
bhiku yang ingin bepergian ke daerah Boro, namun semenjak Pastur Van Lith
membaptiskan 173 warga Kalibawang menggunakan air sendang ada tahun 1904 maka
tempat ini menjadi tempat peziarahan umat katholik. Setiap bulan Mei atau disebut
bulan Maria tempat ini ramai sekali dikunjungi untuk berdoa mengenang kisah
penyaliban Yesus Kristus di bukit Golgota. Saat ini sudah ada tempat untuk
melakukan jalan salib kecil, yakni tidak berjalan menyusuri jalan dari bawah,
namun hanya disekitar sendang saja.
Disetiap pemberhentian jalan salib kita bisa menikmati
dan mengenang kejadian masa-masa Yesus menjalani masa sengsaranya yang akhirnya
disalibkan dibukit Golgota. Anda juga bisa berdoa didepan Gua Maria yang yang
terletak dibelakang pohon sono. Ditempat ini kita bisa merasakan ketenangan
untuk berdoa dengan menyalakan lilin ataupun menuliskan curahan hati kedalam
secarik kertas yang kemudian memasukkan pada tempat pembakaran dimaksudkan agar
dikabulkan permohonan kita.
Bagi anda yang ingin melihat proses pembaptisan yang
dilakukan Pastur Van Lith 108 tahun lalu anda bisa memasuki kapel utama
dikomplek ziarah ini dapat melihat relief yang menggambarkan hal tersebut.
Kemudian untuk mengenang orang yang mengiatkan komunitas umat katolik ditempat
iniatau yang lebih disebut katekis, anda dapat mengunjungi areal pemakamannya.
Beliau bernama Barnabas Sarikromo, yang merupakan sahabat baik Pastur Van Lith
yang juga turut dibaptis pada tahuna 1904 tersebut. Beliau merupakan warga
setempat yang mengalami satu penyakit pada kakinya yang sulit untuk
disembuhkan, dan beliau berdoa mohon kepada Tuhan dengan janji apabila kakinya
dapat disembuhkan maka beliau akan menyerahkan diri sepenuhnya untuk melayani
Tuhan. Singkat cerita akhirnya beliau bertemu dengan Pastur Van Lith dan
kakinya dapat disembuhkan dan sesuai janjinya mulailah ia mengiatkan warga yang
akhirnya dibaptis.