3 Kuliner Legendaris di Babat, Yakin Gak Mau Nyoba!
Kuliner Asik - Babat adalah termasuk wilayah di Kabupaten Lamongan, Jawa
Timur. Kota Babat terkenal dengan julukan "Kota Wingko". Pasalnya di
kota ini terdapat banyak industri makanan khas Wingko Babat, namun selain
wingko Babat juga mempunyai kuliner legendaris yang harus kamu coba.
Wingko babat adalah salah satu jajanan yang berbahan dasar tepung ketan dan kelapa parut yang dicampur dengan beberapa bahan sebagai pelengkap. Setelah melalui beberapa proses hingga menjadi adonan yang siap dicetak dan dipanggang. Banyak orang yang beranggapan wingko babat merupakan salah satu oleh-oleh khas Semarang. Tapi sebenarnya jajanan wingko babat merupakan makanan yang berasal dari Kota Babat, Lamongan, Jawa Timur.
Nasi pecel pincuk di kota Babat mempunyai ciri khas sendiri, lokasinya dulu berada di depan stasiun Babat, namun sekarang ada di sepanjang arah masuk kestasiun karena ada proses renovasi bangunan stasiun. Hampir semua warung disepanjang jalan menyajikan menu nasi pecel pincuk.
Yakni nasi pecel yang disajikan dengan piring yang terbuat dari lidi dan dengan daun pisang, nasi diberi sayuran pecel seperti kecambah, kol, kangkung, dan bayam. Untuk menambah kenikmatannya nasi pecel ini ditaburi bumbu kacang yang kental dan rempeyek. Ciri khas nasi pecel disini adalah rasa pedasnya yang menggoyang lidah.
Terletak di timur pasar babat, tepatnya di jalan raya Babat. Sate dan gule kambing H. Sopyan sudah menjadi kuliner legendaris dikota ini. Warungnya tidak terlalu besar, disini kamu bisa menikmati sate dan gule kambing yang mak nyus rasanya di lidah.
Daging kambingnya masih digantung pada sebuah lemari kayu, dagingnya baru dipotong dan ditusuk begitu ada pelanggan yang memesan. Rasa daging kambingnya yang empuk dan gulenya yang lezat membuat kamu lupa kalau sudah habis 10 tusuk lho!
Baca juga: Kuliner Legendaris Khas Lamongan
1. Wingko Babat Loe Lan Ing
Kuliner Legendaris di Babat |
Wingko babat adalah salah satu jajanan yang berbahan dasar tepung ketan dan kelapa parut yang dicampur dengan beberapa bahan sebagai pelengkap. Setelah melalui beberapa proses hingga menjadi adonan yang siap dicetak dan dipanggang. Banyak orang yang beranggapan wingko babat merupakan salah satu oleh-oleh khas Semarang. Tapi sebenarnya jajanan wingko babat merupakan makanan yang berasal dari Kota Babat, Lamongan, Jawa Timur.
Wingko Babat Loe Lan Ing bisa disebut sebagai pelopor
lahirnya jajanan wingko di kota ini hingga sekarang. Usaha kuliner wingko babat
mulai dirintis sejak tahun 1900-an. Proses pengolahannya pun masih tradisional,
yakni dengan cara menumbuk halus beras ketan hingga memarut kelapa. Kedua bahan
tersebut merupakan bahan utama dari wingko babat. Kemudian pada sekitar tahun
1950-an, proses pembuatan wingko babat mulai menggunakan mesin sampai sekarang.
2. Nasi Pecel Pincuk Stasiun
Kuliner Legendaris di Babat |
Nasi pecel pincuk di kota Babat mempunyai ciri khas sendiri, lokasinya dulu berada di depan stasiun Babat, namun sekarang ada di sepanjang arah masuk kestasiun karena ada proses renovasi bangunan stasiun. Hampir semua warung disepanjang jalan menyajikan menu nasi pecel pincuk.
Yakni nasi pecel yang disajikan dengan piring yang terbuat dari lidi dan dengan daun pisang, nasi diberi sayuran pecel seperti kecambah, kol, kangkung, dan bayam. Untuk menambah kenikmatannya nasi pecel ini ditaburi bumbu kacang yang kental dan rempeyek. Ciri khas nasi pecel disini adalah rasa pedasnya yang menggoyang lidah.
3. Warung Sate dan Gule Kambing H. Sopyan
Kuliner Legendaris di Babat |
Terletak di timur pasar babat, tepatnya di jalan raya Babat. Sate dan gule kambing H. Sopyan sudah menjadi kuliner legendaris dikota ini. Warungnya tidak terlalu besar, disini kamu bisa menikmati sate dan gule kambing yang mak nyus rasanya di lidah.
Daging kambingnya masih digantung pada sebuah lemari kayu, dagingnya baru dipotong dan ditusuk begitu ada pelanggan yang memesan. Rasa daging kambingnya yang empuk dan gulenya yang lezat membuat kamu lupa kalau sudah habis 10 tusuk lho!
Baca juga: Kuliner Legendaris Khas Lamongan
Gimana, tertarik mencobanya?